profil @ merajut.com

silakan buat yg mau intip...

ini kutipannya

Pelopor Komunitas Rajutan Indonesia

Komunitas pecinta merajut dan merenda di Indonesia saat ini terus bermunculan, seiring dengan meningkatnya popularitas kedua kegiatan ini dan ditunjang dengan semakin mudahnya fasilitas internet. Tapi tahukah teman-teman siapa yang memelopori pembentukan komunitas pecinta merajut dan merenda Indonesia di Internet? Dialah Oty, pendiri milis rajutan@yahoogroups yang berdiri sejak 2003.

Wanita 34 tahun yang bernama lengkap Octiani Laraswati ini pertama kali mempelajari merenda tahun 1996, berawal dari rasa penasaran dan kekagumannya melihat karya-karya indah yang berawal dari gulungan benang. “Waktu itu jenis benang masih terbatas seputar benang rami/jala, jadi saya lebih banyak merenda taplak dengan pola-pola dari buku Jepang, membuat tas untuk teman-teman, dan mulai belajar membuat sesuatu tanpa pola.”

Meskipun sempat vakum karena studi, tidak membuatnya meninggalkan keterampilan ini. “Selalu ada hook di tempat pensil saya, dan sering nongkrong di toko buku Kinokuniya cuma untuk baca buku-buku Ondori” tambahnya. Sekitar tahun 2003 ketika bekerja di sebuah perusahaan IT dengan akses mudah ke Internet, Oty mengikuti berbagai milis yang menawarkan bermacam barang. Ketika itulah muncul ide mengadakan kursus merajut dan merenda.

“Awalnya cuma iseng, karena ingin mengangkat kembali rajut merajut di kalangan perempuan, dan juga ingin nge-tes kemampuan diri sendiri dalam hal rajut merajut. Eh, ternyata peminatnya banyak juga,” ujarnya. Kursus ia adakan di Pasar Festival, karena ia paham betul daerah itu, dan “Target pesertanya juga pas, para karyawati sekitar SCBD” tambahnya. Kursus diadakan satu minggu sekali, dan untuk mendukung kegiatan kursus ini, dibuatlah juga milisnya.

Kegiatan milis rajutan ini antara lain : kopdar, bekerja sama dengan toko benang untuk mendapatkan diskon khusus, tour toko-toko, ‘menyerbu’ Kinokuniya saat ada diskon, barter buku dan benang.

Tahun 2005 Oty vakum dari dunia rajutan karena mengundurkan diri dari pekerjaannya, melahirkan, kemudian belum sempat mulai aktif lagi, dikaruniai anak kedua. “Makin hilang deh,” candanya. Ketika kemudian ia kembali ke dunia maya sekitar tahun 2007, ia menemukan murid-muridnya sudah ‘eksis banget’ di dunia rajutan. Muncullah niat untuk kembali menekuni dunia ini, membuka kontainer ‘harta karun’ benang, dan mengumpulkan buku-buku pola yang terbungkus rapi di rak buku.

Ketika ditanya tentang proses dan hasil kreasi rajut-merajutnya, konsultan IT yang juga ibu 3 anak ini mengatakan ia mendapatkan ide dan inspirasi dari mana saja. Dari awal ia memang tidak begitu suka mengikuti pola, jadi lebih banyak membuat pola sendiri atau memodifikasi sekehendak hati. “Saya suka yang simpel, tidak perlu yang terlalu sophisticated” katanya. “Desainer rajutan, saya nge-fans sama Shirley Paden, ketularan Dydy”, tambahnya lagi.

Menurut pengakuannya, ia sendiri jarang berkreasi, “Maksudnya, karena saya mengajar, jadi ide-idenya saya transfer ke para murid, dan mereka yang mengerjakan. Misalnya, mereka mau buat tutup galon, saya carikan motifnya, ukurannya sekian, dan mereka tinggal menjalankannya. Untuk membuat baju juga begitu, modelnya mau gimana, lengannya gimana, saya hanya beri catatan, mereka tinggal mengikuti saja” ceritanya. “Karya saya itu-itu lagi, nggak ada yang istimewa. Karya murid-murid saya malah lebih canggih.”

Dari semua karya yang sudah dihasilkannya, yang paling berkesan untuknya adalah blus pertama yang dibuatnya dengan teknik merajut (knitting). Saat itu ia baru pertama kali belajar teknik ini dan ditantang oleh empunya toko benang. Ia berhasil menjawab tantangan itu dengan merajut blus tersebut hanya dalam waktu 3 minggu saja!

Jika ingin menghubungi Oty untuk mengetahui lebih jauh tentang rajut-merajut, atau ingin menimba ilmu darinya, bisa menghubungi nomor telpon 0815 939 7625, atau menemuinya di Triztan Rumah Hobby (Depok Town Square lt 1) setiap hari Kamis dan Minggu.

Pesannya untuk rajuters, adalah pesan yang selalu ia tekankan kepada murid-muridnya “Kalau sudah bisa dasar merajut dan merenda, mau bikin karya apa aja pasti bisa tanpa harus mengikuti pola”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat baju rajutan

kurikulum kursus merajut

Biaya Kursus Merajut